Proposal
Skripsi
Analisa
Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Komposisi Aktiva terhadap Corporate
Governance
Studi
Empiris Pada Perusahaan Telkomsel Indonesia Tbk.
diajukan
untuk dipertahankan dalam Sidang Ujian Sarjana Jurusan Akuntansi Pada
Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Ahmad
Roni
093212200714
UNIVERSITAS
17 AGUSTUS 1945
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
SEMARANG
2011
ABSTRAK
Skripsi
ini berjudul : Analisa Pengaruh
Profitabilitas, Leverage dan Komposisi Aktiva terhadap Corporate Governance.
Objek penelitian ini yaitu pada Perusahaan PT Telkomsel Indonesia Tbk
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi
kualitas Corvorate governanvce perusahaan public di Indonesia. Faktor-faktor
yang diuji dalam penelitian ini adalah profitabilitas, leverage dan komposisi
aktiva.
Pengumpulan
data menggunakan methode purposive sampling pada perusahaan PT. Telkomsel
Indonesia Tbk
Untuk
mempermudah dalam persetujuan dari dosen mengenai skripsi yang akan kita bahas
lebih baik dalam pengajuan proposal skripsi ditunjukan sistematikanya seperti
contoh dibawah ini:
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3
Tujuan Penelitian
1.4
Kegunaan Penelitian
1.5
Kerangka Pemikiran
1.6
Metode Penelitian
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Makna
2.1.1
Perubahan Makna
2.1.2
Jenis Makna
2.2
Makna Implisit
2.2.1
Makna Referensial Implisit
2.2.1.1
Referen Persona
2.2.1.2
Referen Demonstratif
2.2.1.3
Referen Komparatif
2.2.2
Makna Organisasional Implisit
2.2.2.1
Kata Substitusi
2.2.2.2
Kalimat Elipsis
2.2.2.3
Kalimat Pasif
2.2.3
Makna Situasional Implisit
2.2.3.1
Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya
2.2.3.2
Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
2.2.3.3
Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Terjadinya
Komunikasi
2.2.3.4
Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
2.3
Penerjemahan
2.3.1
Metode Penerjemahan
2.3.2
Penerjemahan Makna Implisit
BAB
III OBJEK PENELITIAN
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Makna Referensial Implisit
4.1.1
Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.2
Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
4.1.3
Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.4
Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
4.1.5
Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.1.6
Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif
4.2
Makna Organisasional Implisit
4.2.1
Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.2
Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis
4.2.3
Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.4
Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif
4.2.5
Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit
4.2.6
Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi
4.3
Makna Situasional Implisit
4.3.1
Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna
tuasional Akibat Faktor Budaya
4.3.2
Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit
65
4.3.3
Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran Diterjemahkan
Menjadi Makna Situasional karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
4.3.4
Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi
diterjemahkan Menjadi Makna Situasional yang Disebabkan Waktu dan Tempat
Komunikasi
4.3.5
Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat Komunikasi
diterjemahkan Secara Ekplisit
4.3.6
Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap Diterjemahkan
Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
BAB
V SIMPULAN
SYNOPSIS
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA
Pada
tahap selanjutnya yaitu penulisan pada bab pertama, penulisan proposal skripsi
dalam bab ini lebih mengutamakan dari garis beras yang tertera dalam skripsi
yang akan diajukan sehingga persetujuan itu akan lebih cepat terealisasi adapun
sistematikan penulisannya seperti contoh dibawah ini yaitu berisikan antara
lain:
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Masalah
Penerjemahan
sangat mutlak diperlukan dalam era informasi dan komunikasi yang bergerak cepat
seperti saat ini. Proses penerjemahan dan hasil-hasilnya dapat dilihat tersebar
dalam segala bidang, mulai dari bidang pendidikan sampai hiburan. Buku, film
dan berbagai media pembawa informasi lainnya yang dibuat tidak dalam bahasa asli
memerlukan suatu proses penerjemahan. Penerjemahan sendiri merupakan suatu
proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam padanan yang sesuai
pada bahasa sasaran.
Suatu
hasil penerjemahan dapat dianggap berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan
konsep yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran
secara utuh. Hal ini akan sulit dilakukan karena adanya perbedaan pada sistem
bahasa dan budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Seorang penerjemah
yang baik tidak hanya harus dapat mengatasi perbedaan sistem bahasa dan budaya,
tetapi ia juga harus dapat menangkap pesan implisit atau amanat yang ada di
bahasa sumber dan menyampaikannya kembali ke dalam bahasa sasaran. Hal ini
menjadi penting karena keutuhan suatu teks sedikit banyak dipengaruhi oleh
adanya pesan atau makna implicit yang terdapat didalamnya.
Untuk
dapat menangkap pesan implisit dengan baik, diperlukan kemampuan untuk
mengenali berbagai macam makna dan cara-cara menerjemahkannya. Di dalam teks,
ada kalanya makna tidak disampaikan secara eksplisit. Makna-makna yang seperti
ini disebut dengan makna implisit atau tersirat. Berikut adalah contoh makna
implisit:
“So
when you told her, you were actually face to face with her?”
“Yes”
“In
a position to see her reaction to the news?”
“Yes”
Jawaban
dari kedua kalimat pertanyaan di atas adalah “Yes”. Kedua kata tersebut
persis sama, tetapi apabila dilakukan pengkajian lebih lanjut lagi ternyata
makna implicit yang terkandung dalam kedua “Yes” tadi berbeda satu
dengan lainnya. Penerjemah yang baik harus terampil dalam menangkap berbagai
makna implicit yang terdapat pada sebuah teks. Kemampuan ini mutlak diperlukan
agar tidak terjadi ketaksaan sehingga pembaca yang membaca hasil terjemahan
berupa novel ini tidak mengalami kebingungan dalam memahami pesan novel
tersebut. Penyampaian makna implisit tadi ke dalam bahasa sasaran juga
merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Hal-hal inilah yang telah memotivasi
penulis untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai masalah makna implisit dalam
terjemahan.
I.2
Identifikasi Masalah
Masalah
yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah baik tidaknya penerjemahan makna
implisit pada novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban karya J.K.
Rowling. Dalam analisis akan dibahas penerjemahan makna implisit dari bahasa
sumber (bahasa Inggris) ke terjemahannya dalam bahasa sasaran (bahasa
Indonesia). Juga yang akan dilihat adalah upaya-upaya yang dilakukan penerjemah
dalam mengalihbahasakan berbagai bentuk makna implisit sehingga keutuhan teks
dan makna yang ingin disampaikan tetap terjaga. Sebagai landasan penelitian,
penulis mengambil teori mengenai makna implicit milik Larson yang dikutip dari
buku Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence. Dalam
buku ini Larson membagi makna implisit menjadi makna implisit referensial,
makna implisit organisasional dan makna implisit situasional. Dalam
menerjemahkan ketiga jenis makna implisit tadi dibutuhkan keterampilan untuk
mencari padanannya dan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dalam
menentukan apakah makna tadi akan diekplisitkan atau tidak. Sehubungan dengan
hal
tersebut
ada tiga masalah yang dikaji dalam skripsi ini:
- Menerjemahkan makna implisit
referensial. Dalam menerjemahkan makna implicit referensial penerjemah harus
mengetahui referen yang dimaksud terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah
penerjemahan ini harus dieksplisitkan atau tidak.
- Menerjemahkan makna implisit
organisasional. Dalam menerjemahkan makna implisit organisasional struktur
bahasa yang dipakai harus diperhatikan. Apabila struktur bahasa tersebut
mengimplisitkan sesuatu maka harus dipertimbangkan mengenai perlu tidaknya
untuk mengeksplisitkan hal tersebut ke dalam bahasa sasaran.
- Menerjemahkan makna implisit
situasional. Situasi yang terjadi pada saat ujaran merupakan kunci dalam
menerjemahkan makna implisit situasional. Apabila dirasakan situasi yang
dimaksud sudah cukup jelas maka makna implisit tersebut tidak perlu
dieksplisitkan.
I.3
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui makna implisit referensial, makna
implisit organisasional dan makna implisit situasional yang ada di novel Harry
Potter and the Prisoner of Azkaban dan terjemahannya, juga untuk mengetahui
bagaimana ketiga makna tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta
untuk mengetahui penyesuaian yang diperlukan oleh penerjemah dalam menyampaikan
makna-makna implisit tadi ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya
sehingga dapat ditarik simpulan secara umum mengenai penerjemahan makna
implisit dalam novel tersebut.
I.4
Kegunaan Penelitian
Penelitian
ini berguna untuk memahami mengenai penerjemahan makna implicit sehingga
seorang penerjemah dapat belajar lebih banyak mengenai makna implisit dan
berbagai teknik untuk menerjemahkan makna implisit dengan baik tanpa
menimbulkan ambiguitas atau kerancuan. Penelitian ini juga diharapkan dapat
membantu terbentuknya penerjemahan yang lebih baik, khususnya untuk
penerjemahan yang berhubungan dengan makna implisit.
I.5
Kerangka Pemikiran
Seorang
penerjemah harus dapat menjaga keutuhan teks yang diterjemahkannya. Salah satu
cara untuk tetap menjaga keutuhan teks adalah dengan memperhatikan benar-benar
berbagai penggunaan makna implisit pada teks yang dibuat oleh pengarang.
Penerjemah juga harus dapat memindahkan makna-makna implisit yang ada pada
suatu teks dengan piawai sehingga apa yang dimaksudkan oleh pengarang dapat
disampaikan tanpa distorsi kepada pembaca dalam bahasa sasaran. Larson membagi
makna implisit menjadi tiga macam yaitu: makna referensial implisit, makna
organisasional implisit dan makna implisit situasional (1984: 34-37). Analisis
akan dibagi berdasarkan ketiga macam makna implisit ini. Makna referensial
implisit dapat ditemukan dalam kalimat yang memiliki pronomina persona,
pronomina posesif, dan pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata
seperti it, he, she, they,. Juga ditemukan dalam kata demonstratif
seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah
satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata
komparatif seperti some, most, different, dan more. Kalimat yang
mengandung makna implisit organisasional dapat ditemukan dalam susunan kalimat
elipsis dan kalimat pasif sistem bahasa sumber. Selain itu dapat juga ditemukan
dalam kalimat yang memiliki kata substitusi seperti one, did, so, do, dan
not.
Sedangkan
makna situasional implisit ditemukan dalam situasi percakapan. Situasi yang
dimaksud adalah hubungan antara penutur dan penanggap, latar belakang budaya,
tempat berlakunya proses komunikasi, waktu terjadinya ujaran, usia dan jenis
kelamin, situasi sosial penutur dan penanggap, praduga yang muncul dalam
situasi berkomunikasi dan gerakan isyarat yang terjadi selama proses komunikasi
berlangsung. Dalam skripsi ini faktor-faktor yang cukup banyak tadi akan dibatasi
sehingga analisis makna situasional implisit terdiri dari empat bagian, yaitu
makna implisit yang timbul akibat faktor budaya, gerakan isyarat, waktu dan
tempat komunikasi, serta hubungan penutur dan penanggap. Untuk menganalisis
penerjemahan makna implisit, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya
sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui
apakah penerjemahan tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada
bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya keutuhan teks
asli.
I.6
Metode Penelitian
Metode
yang diambil dalam peneltian ini adalah metode deskriptif dan komparatif.
Masalah yang terkumpul pada data akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas
secara objektif. Lalu dibandingkan dan dianalisis berdasarkan teori-teori yang
diuraikan pada Bab II. Analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan makna
implisit pada data tidak menimbulkan kerancuan makna, cukup jelas untuk
dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak
menyimpang dari teori-teori yang berlaku.
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam
penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka,
yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang erat kaitannya dengan pembahasan
masalah sehingga diperoleh berbagai teori dan referensi yang mendukung
penganalisisan data. Penelitian ini banyak dilakukan di perpustakaan yang ada
di kota Bandung. Perpustakaan-perpustakaan tersebut antara lain perpustakaan
Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UNPAD, perpustakaan Ekstensi Fakultas
Sastra UNPAD dan koleksi umum UPT perpustakaan ITB. Sedangkan waktu yang
diperlukan dalam membuat penelitian ini kurang lebih empat bulan.
Memasuki
pada bab selanjutnya yaitu bab ketiga, penulisan proposal skripsi itu dibuat
inti permasalahan yang akan diangkat saja tidak mengutamakan atau membuat garis
berasanya tetapi hanya berisikan apa saja yang akan dibahas serta hal tersebut
akan mempermudah kita dalam penyususnannya, seperti contoh dibawah ini.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pada
bab ini akan menjelaskan tentang:
- Pengertian Makna
- Perubahan Makna
- Jenis Makna
2.
Makna Implisit
- Makna Referensial Implisit
- Referen Persona
- Referen Demonstratif
- Refere n Komparatif
- Makna Organisasional Implisit
- Kata Substitusi
- Kalimat Elipsis
- Kalimat Pasif
- Makna Situasional Implisit
- Makna Situasional Implisit
Akibat Faktor Budaya
- Makna Situasional Implisit
karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
- Makna Situasional Implisit
Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
3.
Penerjemahan
- Metode Penerjemahan
- Penerjemahan Makna Implisit
Pada
bab ketiga lebih mengedepankan tentang objek penelitian yang akan dilakukan
sehingga bisa diketahui oleh dosen pembimbing yang nantinya akan dilihat lebih
jauh lagi. seperti contoh dibawah ini:
BAB
III
OBJEK
PENELITIAN
Pada
bab ini akan membahas tentang objek penelitian.
Pada
bab yang bisa dikatakan merupakan bab isi yang terakhir, disini yang akan
dibahas merupakan hal yang menujuk atau mendukung dari skripsi yang diajukan
sehingga penguatan ataupun referensi dari skripsi itu dapat dipertahankan.
Seperti contoh dibawah ini dan sekali lagi hanya berisikan pada hal – hal yang
akan dibahas:
BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada
bab ini akan diuraikan penelitian dan pembahasan mengenai penerjemahan makna
implisit.
- Makna Referensial Implisit
- Referen Persona Implisit
Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Referen Persona Implisit
Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
- Referen Demonstratif Implisit
Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Referen Demonstratif Implisit
Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
- Referen Komparatif Implisit
Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Referen Komparatif Implisit
Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif
2.
Makna Organisasional Implisit
- Kalimat Elipsis Diterjemahkan
Secara Eksplisit
- Kalimat Elipsis Diterjemahkan
Menjadi Kalimat Elipsis
- Kalimat Pasif Diterjemahkan
Secara Eksplisit
- Kalimat Pasif Diterjemahkan
Menjadi Kalimat Pasif
- Kata Substitusi Diterjemahkan
Secara Eksplisit
- Kata Substitusi Diterjemahkan
Menjadi Kata Substitusi
3.
Makna Situasional Implisit
- Makna Situasional Implisit
Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Faktor
Budaya
- Makna Situasional Implisit
akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit
- Makna Situasional Implisit
karena Gerakan Isyarat saat UjaranDiterjemahkan Menjadi Makna Situasional
karena Gerakan Isyarat saatUjaran
- Makna Situasional Implisit yang
Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Menjadi Makna
Siuasional yang Disebabkan Waktu danTempat Komunikasi
- Makna Situasional Implisit yang
Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Secara Eksplisit
- Makna Situasional Implisit
Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap. Diterjemahkan Menjadi Makna
Situasional Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap
Yups
akhirnya selesai juga, inilah bab terakhir yaitu bab kelima, tentunya berisikan
kesimpulan dari yang sudah dibahas semuannya, disini juga berisikan bagian
lainnya seperti contoh dibawah ini:
BAB
V
KESIMPULAN
Pada
bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari bab-bab lainnya
Kesimpulan
yang didapat mengenai penerjemahan makna implisit dalam sebuah novel adalah
sebagai berikut :
- Makna implisit harus
diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dari bahasa target
mengharuskannya.
- Makna implisit dapat
diterjemahkan secara eksplisit jika sistem dari bahasa target
memperbolehkannya.
- Makna implisit harus
diterjemahkan secara eksplisit apabila menimbulkan ketaksaan atau
kekaburan makna pada bahasa target.
Selain
itu pada bab ini juga berisikan antara lain:
SYNOPSIS
DAFTAR
PUSTAKA
KUMPULAN
DATA
I.
Makna Referensial Implisit
I.1
Referen Persona
I.
2 Referen Demonstratif
I.3
Referen Komparatif
II.
Makna Organisasional Implisit
II.
1 Kalimat Elipsis
II.
2 Kalimat Pasif
II.
3 Kata Substitusi
III.
Makna Implisit
III.1
Makna Implisit Situasional (Budaya)
III.2
Makna Impilisit Situasional (Gerakan Isyarat)
III.3
Makna Implisit Situasional (Waktu dan Tempat Komunikasi)
III.4
Makna Implisit Situasional (Hubungan Penutur dan Penanggap, Usia dan
Jenis
Kelamin)
BIODATA
Informasi
Umum
Berisikan;
Tempat
/ Tanggal Lahir :
Jenis
Kelamin
:
Berat
/ Tinggi
:
Agama
:
Kebangsaan
/ Suku :
Status
:
Alamat
:
Telp
:
Pendidikan
Pendidikan
Informal
Aktivitas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar